Harta Raja-Raja Nusantara
Pada awal abad 17 aset harta raja-raja dan kesultanan nusantara seperti Cirebon, Galuh Pakuan, Banten, Deli, Riau, Kutai, Makasar, Bone, Goa,
Luwut, Ternate, yang bernilai ratusan trilyun USD dalam bentuk
emas, logam mulia, berlian, dsb disimpan di Bank Zuchrigh – Jerman
dengan alasan karena saat itu Jerman adalah negara makmur dan menguasai dunia. dan bank tersebut adalah salah satu bank yang tertua di dunia
Pada tahun 1620 nusantara dijajah oleh Belanda selama 3,5 Abad, kesultanan dan raja-raja nusantara yang melawan Belanda data administrasi hartanya dihancurkan, tetapi tidak berlaku bagi Kerajaan Amangkurat I yang tetap memiliki data utuh karena mereka menjilat belanda. Salah satu bukti Amangkurat I sebagai penjilat Belanda adalah Pangeran
Girilaya – Raja Cirebon II selaku menantu dari Raja Amangkurat I, atas
tipuan – Undangan Makan – ternyata Raja Cirebon II beserta kedua
putranya yang berumur 11 & 9 tahun ditahan selama 10 tahun, hingga
wafatnya Raja Cirebon II yang dimakamkan di Girilaya. Atas wafatnya Raja
Cirebon II, Sultan Trunojoyo diutus untuk menjemput kedua putra mahkota
tersebut untuk menggantikan tahta Kerajaan Cirebon. Dgn melalui peperangan,
akhirnya Trunojoya berhasil membawa Putra Mahkota yg tak lain adalah adik adiknya.
Sedangkan Putra Mahkota yang pertama/kakaknya, diamankan oleh paman dari ibunya ke Gn. Lawu. Hingga akhirnya berdiri Kerajaan Cirebon mnjadi dua
kesultanan, yaitu KANOMAN & KASEPUHAN.
Pada tahun 1939, Amerika mengakali “Bung Karno” untuk menata aset-aset raja-raja nusantara dan pengalihan hak atas nama pribadi Soekarno, penyerahan hibah rekayasa dilakukan oleh raja Solo dan Yogya yang
Mengatasnamakan raja-raja nusantara. dan aset kedua raja itu tidak dihibahkan alias masih utuh sementara para ahli wsaris raja- raja nusantara sepeserpun tidak menerima hak waris.
Tahun 1944 berdirilah BANK DUNIA atas dasar coletral aset raja-raja nusantara dan Bank Duniapun mulai memberikan pinjaman kepada 40 negara,semenjak itu AS semakin kuat untuk mencetak uang dan menyusun strategi persenjataan untuk menguasai dunia.
Tahun 1945 PD II. Jepang menyerah memberi kemerdekaan, beberapa fakta mencatat
- Bung Karno dalam salah satu pidatonya pernah berkata “..kalau Jepang tidak memberikan kemerdekaan kepada kita, maka saya akan minta AS utk mem-bom Jepang..”
- Bung Karno diangkat Jadi KETUA PBB, Bukankah pada waktu itu orang asing banyak yang lebih pintar dari Bung Karno? “TIDAK ANEH ”. Karena berdirinya Bank Dunia berasal dari aset raja nusantara. Sampai saat ini tidak ada jabatan Ketua PBB selain Bung Karno, yang ada hanyalah SEKJEN
- Kalau Bung Karno JUJUR & BENAR, Harusnya mengumpulkan Sultan dan raja-raja Nusantara untuk diberi tahu kalau Buyutnya (Raja Nusantara) pada Abad 17 telah menyimpan harta Bank Juchrigh-Jerman. mengapa Bung Karno BUNGKAM?.?
Antara thn 1950 -1953, Bung Karno memberikan pelimpahan coleteral kepada kolega & keluarganya, yang berasal dari aset raja-raja nusantara
yang dihibahkan atas nama pribadi Bung Karno. Sekarang sudah di balik nama semua.
Tahun.1954 sebagian dari sisa dana koleteral tersebut dibagi-bagikan dalam bentuk AMANAH kpd 73 orang tokoh negara dan ulama, dikarenakan ada kepentingan politik praktis pada tahun 1955 melalui Pemilu pertama Bung Karno diangkat sebagai presiden “SEUMUR HIDUP"
Penerima pelimpahan coleteral mendapatkan royalti, namun
pemegang amanah tidak mendapatkan royalti. siapakah yang menikmati royalti atas
dana coleteral dari Bank Dunia? siapa lagi kalau bukan kolega &
keluarganya.
Perlu Pendirian “LEVARN” / Lembaga
Executive Verifiksi Aset Raja Nusantara maksud dan tujuannya: atas
tersimpannya aset raja-raja nusantra, baik milik raja/kesultanan:
Cirebon, Galuh Pakuan, Banten, Deli, Riau, Kutai, Makasar, Bone,
Goa, Luwut,Trnate yang disimpan pada awal abad 17 di Bank Zuchrigh –
Jerman dengan nilai ratusn trilyun USD yang telah dihibahkan ke
Ir.Soekarno (Rekayasa AS), untuk modal awal pembentukan BANK DUNIA,
kini
sudah balik nama a/n keluarga & Coleganya (di luar amanah). harus
diverifikasi / tata juridis formil untuk ketetapan hak bagi ahli waris
dan negara. Dalam pertemuan para sultan seIndonesia di Bali beberapa tahun lalu, para
Ahliwaris mengharapkan keadilan hak atas harta yang digelapkan.
Mengapa Bung Karno keluar dari PBB dan pidatonya antara tahun 1959 s/d 1963,
Berapi-api anti imperialis, Anti Nekolim? itu dikarenakan coleteralnya tidak bisa dicairkan dan tidak bisa digunakan untuk pembangunan NKRI sesuai dengan Rapelita yang telah diprogramkan karena dipersulit AS.
AS berkepentingan untuk membungkam Bung Karno, selain krn alasan dana coleteral tersebut, juga karena Bung Karno membentuk "Poros Segitiga",
Peking-Jakarta-Pyongyang. selanjutnya melalui konspirasi dan
tipu daya AS bertindak mendalangi lengsernya Bung Karno. Tiga org jendral yang terlibat dalam gerakan bawah tanah buatan AS datang &dan menodongkan senjata kepada Bung Karno untuk menandatangani
SUPERSEMAR. yang kemudian isi supersemar itu dipalsukan lalu diserahkan kpd Soeharto. Soeharto tidak mengetahui tentang pemalsuan tersebut dan menjalankan supersemar dengan baik. Beliau baru
mengetahui hal tersebut sekitar tahun 1980an, namun sudah terlambat.
Sekitar Th. 1995, datang 7 orang pemegang surat amanah dari Soekarno
menghadap Soeharto agar pemerintah dapat menggunakan dana coletral tersebut
utk pembangunan RI. Dana yang ada di Bank Dunia tidak dapat dicairkan, namun
dapat digunakan untuk jaminan cetak uang. Soeharto mengajukan ijin utk
pencetakan IDR atas jaminan dana coletral tersebut.
Dilakukan Sidang Moneter Internasional, dengan salah satu agenda untuk membahas rencana pencetakan IDR
oleh pemerintah RI. 10-negara menolak utk memberikan ijin (termasuk AS
& sekutunya), sisanya mengijinkan. Atas dasar voting, maka pemerintah
RI diijinkan untuk mencetak uang sebesar “Rp. 20.000 trilyun” dengan jaminan 5
Coletral (salah satu coletral adalah milik kerajaan Cirebon sebesar
13.000 trilyun). AS tidak memberikan ijin, karena khawatir Soeharto akan membangkitkan DUNIA
ISLAM. Karena tahun 1987 Yayasan Amal.Bakti.Muslim.Pancasila sudah mulai
merintis dan menggalakkan bantuan untuk pembangunan masjid di seluruh
Indonesia. Mbak Tutut sudah mulai memakai kerudung dan dianggap sebagai simbol
kebangkitan dunia Islam.
Pencetakan uang dilakukan di Jerman dan Israel (pemenang
tender adalah Australia). Disisi lain AS & sekutunya mulai melakukan konspirasi utk merusak stabilitas ekonomi internasional.
Maret 1997, secara bertahap IDR sudah mulai masuk ke Indonesia masih
berstatus atas nama Amanah yang ditempatkan di luar gudang BI, baru
sekitar 9% IDR tersebut yg diregristasi oleh BI, terjadilah KRISIS MONETER
karena George Soros melakukan transaksi pembelian rupiah secara besar-besaran
yang dibayar dengan USD. IDR dicetak dalam cetakan uang plastik pecahan
Rp.100.000,- thn cetakan 1997.
Tahun 2000 Pak Harto membuat pondasi sebagi landasan
kuat dlm pembangunan tinggal landas untuk take off menuju ADIL &
MAKMUR. Thn 2002 Pak Harto berencana utk mengundurkan diri dan
dilanjutkan oleh wakilnya Try Sutrisno sbg presiden.
AS semakin gencar melakukan konspirasi, sadar ataupun tidak sadar banyak unsur masyarakat yang sudah masuk dalam tipu daya dan skenario AS.
Banyak mahasiswa, rakyat yg merasa idealis dan menuntut lengsernya Soeharto. Namun sesungguhnya mereka tidak sadar bahwa ini semua adalah skenario AS utk menurunkan Soeharto.
Terjadinya kerusuhan mei, yang dikoordinir oleh seorang tokoh pemuda atas cetakan SMAG (tokoh politik boneka bentukan AS).
Soeharto lengser & BJ Habibie menjabat sebagai presiden RI.
Semua IDR pada akhirnya sampai di Indonesia, Pak Harto
memerintahkan 49 orang jendral (7 orang jenderal bintang 4 & 42 orang jenderal bintang-2) untuk mengamankan gudang gudang IDR yang masih berstatus atas nama Amanah.
BJ Habibie dipolitisir oleh AS untuk realisasi referendum di Timor Timur, dengan janji apabila terlaksana dengan ‘JUJUR & ADIL’ maka Habibie akan didukung untuk menjabat sebagai Presiden RI utk selanjutnya. Hasil jajak pendapat dimanipulasi karena dihitung di Gedung.Putih-AS, tidak
dihitung di lapangan) yang akhirnya berujung pada lepasnya Timor Timur dari NKRI. Habibie ditipu politik praktis, karena Habibie
sejatinya bukan orang misi AS, melainkan Habibie adalah Jerman-isme.
Rapuhnya Pemerintahan RI & sebagian besar tokoh tokoh negara
yang terlibat dalam dosa “KERUSUHAN MEI”. dan AS memgang kartu tokoh tokoh tersebut dan mereka dengan leluasa mendikte pemerintah, bisa dikatakan,semenjak itu Pemerintahan hanya menjadi boneka AS
Kebenaran ini dituliskan bukan utk menyudutkan pihak-pihak tertentu, tapi untuk mengungkapkan sebuah kebenaran.
Rapatkan barisan, jangan mudah diadu domba oleh AS dan sekutunya. tumbuhkan jiwa patriotik kita, karena bisa jadim melalui konspirasi AS apa yang terjadi di IraK dan Afganistan terjadi di tanah air kita tercinta.
Oleh Wayan Sandi di ATLANTIS INDONESIA (AI)
BARANG-BARANG AMANAH SOEKARNO
Reviewed by Unknown
on
11:23 AM
Rating:
No comments:
sempatkan untuk komentar bentar ya... ;)