PEMEROLEHAN BAHASA



Pemerolehan bahasa pertama

Pemerolehan bahasa merupakan istilah yang paling umum digunakan untuk mendeskripsikan proses dimana anak-anak menjadi penutur penutur bahasa atau pengguna bahasa bahasa aslinya.

Ada dua terori dalam pemerolehan bahasa:
  1. Teori aliran behaviorisme: pemerolehan bahasa anak melalui penambahan sedoikit demi sedikit bersifat linier
  2. Teori aliran rasionalisme: perkembangan bahasa bahasa anak itu mengikuti suatu perkembangan tertentu, setiap pola perkembangan bahasa mempunyai tata bahasa sendiri yang mungkin tidak sesuai dengan sebenarnya.
Adapun tingkat pemerolehan bahasa dibagi atas:
  1. Tingkat membabel (0;0 – 1;0)
  2. Masa holofrasa (1;0 – 2;0)
  3. Masa ucapan dua kata (2;0 – 2;6)
  4. Masa permulaan tata bahasa (2;6 – 3;0)
  5. Masa menjelang tata bahasa dewasa ( 3;0 – 4;0)
  6. Masa kecakapan penuh (4;0 – 5;0)

Tingkat Membabel

Membabel berasal dari kata babling artinya menggagah/berleter, membabel dibagi atas:
  • Cooing/mendekut: 0;0 – 0;6 anak membunyikan bunyi – bunyi bahasa sedunia, tapi karena tidak mendengar bahasa lain selain bahasa ibunya, akhirnya sang anak hanya membunyikan bahasa ibunya.
  • Babling: 0;6 – 1;0 saat ini anak mengarah mengucapkan suku kata KV
Hal yang menarik dari masa ini adalahanak yang tulipun ikut membunyikan bahasa seluruh dunia itu, namun setelah masuk 1;0 anak tuli tadi berangsur – angsur akan berhenti bersuara.

Masa Holofrasa

Masa holofrasa berlangsung antara umur 1;0 – 2;0 anak – anak mengucapkan satu kata dengan maksud sebenarnya mengucapkan sebuah kalimat.
Misalnya [cucu]: saya ingin minum susu
Adakalanya anak mengucapkan sesuatu yang tidak ada maknanya.

Masa Ucapan Dua Kata

Dimasa ini (2:0 – 2;6) anak sudah mengucapkan dua kata, awalnya gabungan dari 2 holofrasa [ma] dan [cucu] arinya: Mama sedang membuatkan susu untuk saya
Setelah itu baru mengucapkan dua kata sebenarnya : [ju di?] Untuk “itu baju kepunyaan adik”

Masa Permulaan Tata Bahasa.

Rentang usia (2;6 – 3;0) inilah anak mulai menggunakan bentuk bahasa yang lebih rumit, kalimat yang diuvapkan umumnya kalimat yang berisi kata inti atau kata tugas saja Hal itu layaknya seorang dewas a membuat kalimat telegram, contoh [ma gi car] artinya mama pergi kepasar, kata tugfas “ke” tidak disebutkan jadi seperti membuat kalimat telegram

Menjelang Tata Bahasa Dewasa

Seorang anak sudah mampu menghasilkan kalimat yang rumit, anak telah menggunakan afiks secara lengkap dan juga subjek, predikat, dan objek bahkan keterangan

Masa Kecakapan Penuh

Masa ini anak – anak yang normal berbicara sesuai yang ada dalam B1, mempunyai kemampuan unyuk memahami (represif) dan melahirkan (ekspresif) apa yang disam[aikan orang lain dan apa yang ingin disampaikannya.

Sebagai catatan bahwa pemerolehan bahasa diatas tidak bersifat mutlak, kalau masa ho;ofrasa antara umur 1;0 – 2;0 tidak semua anak persis mengalaminya. Lebih cepat ataupun lebih lambat dalam jangka watu enam bulan masih dianggap normal. Konon masa holofrasa Einstein usia 3;0, hal ini membuktikan tidak ada hubungan antara pemerolehan bahasa dan kecerdasan anak.

Pemerolehan Bahasa Kedua

Pemerolehan bahasa kedua sama pentingnya dengan pemerolehan bahasa pertama. Bahasa pertama yang telah dikuasai oleh seseorang dalam perkembangan selanjutnya tentulah terjadi penambahan kosa kata atau pemerkayaan kemampuan bahasa sehingga seseorang dalam perkembangan bahasanya menguasai bahasa lainnya, maksudnya selain bahasa pertama.

Untuk dapat menggunakan dua bahasa seseorang harus menguasai kedua bahasa tersebut. Pertama bahasa ibunya sendiri atau bahasa pertamanya (B1) dan yang kedua adalah bahasa lain yang menjadi bahasa keduanya (B2)

Orang yang menggunakan kedua bahasa disebut orang yang bilingual (dwibahasawan) sedangkan kemampuan untuk menggunakan kedua bahasa disebut bilingualitas (kedwibahasawan), selain istilah bilingualisme dengan segala penjabarannya ada juga istilah multilingualisme (keanekabahasaan)

Beberapa jenis pembagian kedwibahasaan berdasarkan tipologi kedwibahasaan, yaitu:

1. Kedwibahasaan Majemuk (compound bilingualism)

Kedwibahasaan yang menunjukan bahwa kemampuan berbahasa salah satu bahasa lebih baik daripada kemampuan berbahasa yang lain

2. Kedwibahasaan Koordinatif / sejajar

Kedwibahasaan yang menunjukan bahwa pemakaian dua bahasa sama – sma baik oleh seorang individu.

3. Kedwibahasaan Sub – ordinatif (kompleks).

Kedwibahasaan yang menunjukan bahwa seorang individu pada saat memakai B1 sering memasukan B2 atau sebaliknya.


PEMEROLEHAN BAHASA PEMEROLEHAN BAHASA Reviewed by King Denie on 11:55 PM Rating: 5

No comments:

sempatkan untuk komentar bentar ya... ;)

Adsense 728x90

Powered by Blogger.