Ruang Seruni no 110 jadi kenangan
yang kurang menyenangkan di RSUD Cibinong, betapa tidak karena disana saya
dirawat karena Hepatitis A, Kelas rawat kelas 2 tetap saja tidak menyenangkan
buat orang sakit seperti saya waktu itu, ruang itu diisi 3 orang pasien yang
semuanya laki laki dan masih relatif muda. Perawatan di rumah sakit ini relatif
bagus karena pernah waktu itu infus habis jam 2.30 WIB pagi dan ada suster
standby dan setiap keluhan pasien selalu diperhatikan.
Sayangnya di RSUD Cibinong
laboratoriumnya belum bisa untuk cek darah untuk Hepatitis A, maka untuk
mengetahuinya mesti didatangkan dari luar, waktu itu didatangkan dari Medika
Lestari yang beralamat di Nirwana Estate Blok A 10 Cibinong
pertama kali masuk ke rumah sakit
saya masuk sebagai pasien umum, karena BPJS yang harusnya daftar onlinenya
mudah menjadi sangat sulit begitu sudah akan konfirmasi pendaftaran untuk
mendapatkan account virtual number supaya bisa dibayarkan ke Bank, selalu
seperti itu setiap hari lebih dari 10 hari, mungkin ada trouble di servernya
atau mungkin jam-jam sibuk, tapi kalaupun jam sibuk mengapa jam 11 malampun
tetap tidak bisa. Menjelang hari ke 3 di Rumah Sakit akhirnya dapat juga e-id
BPJS setelah adik ipar punya inisiatif untuk daftar ulang lagi di warnet depan
RSUD Cibinong itupun daftarnya setelah sahur, akhirnya pagi itu e-id BPJS bisa
digunakan, alhamdulillah
ada sedikit kebijakan yang saya
pikir berbeda dengan Rumah Sakit lain dalam penggunaan BPJS, di RSUD Cibinong biaya
rawat inap yang sudah terlewatkan harus dibayar tidak bisa dicover menggunakan
BPJS yang memang datangnya belakangan, otomatis waktu itu kami harus membayar
biaya rawat inap dari tanggal 13-07-2014 s.d 15-07-2014 Rp. 570, 105,- dengan
nomor kwitansi PEMRI.006/15072014
Ada berita kurang enak dari kamar
depan kamar saya, salah seorang pasien yang sudah dirawat 10 hari dan ingin
pulang dan menunjukan kartu BPJS kepada ibu saya, Cuma katanya dia harus biaya
rawat inap yang 10 hari itu dulu karena tidak bisa dicover menggunakan BPJS,
dia tidak berdaya karena uang yang ada ditangannya masih kurang dan mesti
menunggu adiknya yang belum tiba.
Rumah Sakit diatas yang saya maksud diatas adalah RS. Marzoeki Mahdi, Bogor waktu itu saya mengurus surat- surat bibi yang akan pulang yang juga menggunakan BPJS, waktu itu beliau masuk RS karena infeksi paru-paru, sama kasusnya dengan saya, bibi juga masuk RS sebagai pasien umum baru sehari setelahnya menggunakan BPJS dan waktu pengurusan surat-surat pulang biaya rawat inap, visit dokter dan penyedotan cairan di paru-paru (entah apa istilah kedokterannya) yang sudah dilakukan sehari sebelumnya bisa dicover menggunakan BPJS.
Ada 2 kebijakan yang berbeda
antara 2 Rumah Sakit ini dalam pengurusan BPJS, entah apa yang dijadikan tolok
ukurnya, tulisan ini cuma sekedar sharing saja tidak ada maksud untuk
menghakimi dan memenangkan salah satu Rumah sakit, mudah-mudahan bisa membantu.
MARZOEKI MAHDI Vs RSUD CIBINONG
Reviewed by King Denie
on
12:57 PM
Rating:
No comments:
sempatkan untuk komentar bentar ya... ;)