Islam Klasik 650-1250 M
Sepeninggal
nabi muncul problem tentang siapa yang
pantas menggantikan nabi, sebab nabi tidak meninggalkan wasiat mengenai
pergantian kemimpinan. Kelompok muhajirin dan anshar masing-masing mengklaim
paling berhak menggantikan posisi nabi. Ketika peristiwa itu berlangsung, Umar
Bin Khattab datang dan mengusulkan Abu Bakar sebagai orang yang paling pantas
menggantikan nabi karena kedekatan dan senioritasnya. Lalu Umar membaiat Abu
Bakar dan diikuti oleh yang lainnya. Proses pemilihan Abu Bakar dilakukan
secara aklamasi oleh perorangan yaitu Umar Bin Khattab lalu disetujui kaum
muslimin, Pembaiatan Abu Bakar pun dilakukan sekali lagi di masjid Nabawi.
Sayidina
Ali Bin Abi Thalib tidak membaiat Abu Bakar karena masih mengurus jenazah nabi
dan menenggang perasaan isterinya, Fatimah, yang menurut tanah warisan nabi
tapi tidak dikabulkan Abu Bakar. Baru setelah Fatimah wafat Ali pun membaiat Abu
Bakar. pemilihan khalifah dilakukan secara demokratis. Cara ini dilakukan
karena rasulullah tidak menunjuk pengganti atau mewariskan kemimpinannya kepada
seseorang.
Periode
klasik ini dapat pula dibagi dua ke dalam dua masa, masa kemajuan dan masa
disintegrasi. masa kemajuan islam 650-1000M. Masa ini masa ekspansi, integrasi
dan keemasan islam. Dalam hal ekspansi, sebelum nabi Muhammad wafat di tahun
623 M. Seluruh semenanjung arabia telah tunduk ke bawah kekuasaan islam, ekspansi
ke daerah-daerah di luar arabia dimulai saat zaman khalifah pertama, Abu bakar
Al-Siddik.
Sayidina
Abu Bakar menjadi khalifah di tahun 632M. tetapi dua tahun kemudian meninggal
dunia. Masanya yang singkat itu dipergunakan untuk menyelesaikan perang Riddah
yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa arab yang tidak mau tunduk lagi kepada Madinah.
Setelah Abu bakar meninggaldigantikan oleh khalifah kedua, Umar Bin Khattab
(634-644 M). Di zamannyalah gelombang ekspansi pertama terjadi kota Damaskus
jatuh di tahun 635 M. Setahun kemudian, tentara Binzantium kalah pertempuran di
Yarmuk, jatuh ke bawah kekuasaan islam. Ekspansi di teruskan ke Irak dan Mesir.
Irak jatuh di tangan islam pada tahun 637 M sedangkan Mesir jatuh ketangan
Islam pada tahun 640 M. Setelah Irak jatuh ke tangan islam, lalu dilanjutkan serangan
ke Persia dan Persiapun jatuh pada tahun
641 M.
Di
zaman Sayidina Usman Bin Affan (644-656 M), gelombang ekspansi pertama berhenti
sampai di sini. Di kalangan umat islam terjadi perpecahan karena soal
pemerintahan dan dalam kekacauan yang timbul Usman mati terbunuh.
Sebagai
penganti Usman, Sayidina Ali Ibn Abi Thalib menjadi khalifah keempat (656-661
M) tetapi mendapat tantangan dari pihak pendukung Usman terutama Mu’awiah. Ali,
sebagaimana yang dialami Usman mati terbunuh, dan Mu’awiah menjadi khalifah
kelima. Mu’awiah selajutnya membentuk Dinasti Bani Umayyah (661-750 M) dan
ekspansi gelombang kedua terjadi di zaman dinasti ini. Mu’awiah menerapkan
pemerintahan semacam monarki yakni kekuasaan turun- menurun di kalangan
keluarganya.
Jatuhnya
dinasti Bani Umayyah adalah dikarenakan sejak berdirinya dinasti Bani Umayyah sudah
menghadapi tantangan-tantangan. Kaum Khawarij pada mulanya adalah pengikut Ali,
tetapi tidak setuju dengan politik Ali untuk mencari penyelesaian secara damai
dengan Mu’awiah tentang soal khalifah. Tantangan keras yang akhirnya membawa
kejatuhan Bani Umayyah datang dari pihak golongan Syi’ah. Golongan syi’ah
adalah pengikut-pengikut yang setia dari Ali dan berkeyakinan bahwa Alilah
sebenarnya yang harus menggantikan nabi untuk menjadi khalifah umat islam.
Akhirnya yang lansung membawa kepada jatuhnya kekuasaan Bani Umayyah ialah
munculnya satu cabang lain dari Quraisy, yaitu Abu Al-Abbas. Abu Al-Abbas mengadakan
kerja sama dengan kaum syi’ah. Serangan terhadap Bani Umayyah dimulai dari Khurasan
jatuh tahun 750 M. Tidak lama kemudian khalifah Bani Umayyah pun jatuh
digantikan oleh Abu Al-Abbas sebagai khalifah.
Keberhasilan
menumbangkan dinasti Umayyah tersebut tidak dapat dilepaskan dari beberapa
faktor yaitu pertama, gencarnya propaganda yang dilakukan oleh Al-Abbas kepada
setiap penduduk yang kecewa atas kemimpinan dinasti Bani Umayyah, kedua, makin
banyaknya pendukung dari segala lapisan masyarakat terhadap kaum pemberontak
sehingga kebencian mereka terhadap Bani Umayyah menjadi faktor yang memundahkan
mobilisasi massa, ketiga pemerintahan dinasti Bani Umayyah yang dianggap zalim
ikut mendorong kebencian di rakyat, keempat, kelemahan yang dialami oleh
dinasti Bani Umayyah sendiri. Pada awal pemerintahan banyak masalah yang harus
dihadapi, Namun berkat bakat kemimpinannya semua permasalahan dapat diatasinya
dengan baik. Kekuasaan khalifah makin lama makin tidak memiliki pengaruh
apa-apa. Keadaan ini tidak dapat dihindari oleh para khalifah penggantin
berikutnya, karena para tentara keturunan turki yang makin lama makin banyak
turut memberi dukungan bagi asyinas. secara politis pada khalifah dinasti Abbasiyah
lemah dan mundur, di pihak lain kemajuan intelektual, sains, dan filsafat terus
berkembang. Bahkan kemajuan sains, dan filsafat makin bertambah pada masa
Buwaih dengan bermunculnya para ilmuwan dan filosof dengan membawa
pemikiran-pemikiran baru.
Masa
disintegrasi (1000-1250 M) dalam bidang politik sebenarnya telah mulai terjadi
pada akhir zaman bani Umayyah, tetapi memuncak di zaman Bani Abbasiyah.
khalifah-khalifah Bani Abbasiyah tetap diakui, tetapi kekuasaan dipengang oleh
sultan-sultan Buwaihi. Kekuasaan dinasti Buwaihi atas Baghdad kemudian dirampas
oleh dinasti Saljuk. Saljuk adalah seorang pemuka suku bangsa Turki yang
berasal dari Turkestan. Saljuk dapat memperluas daerah kekuasaan mereka sampai
ke daerah yang dikuasai dinasti Bawaihi. Dan semenjak itu sampai sekarang Asia
kecil menjadi daerah islam. Dengan jatuhnya Asia kecil ke tangan dinasti Saljuk,
jalan ke Palestina bagi umat Kristen di Eropa menjadi terhalang. Untuk membuka
jalan itu kembali Paus Urban II berseru kepada umat kristen di Eropa di tahun
1095 M supaya mengadakan perang suci terhadap islam. Perang salib pertama
terjadi antara tahun 1096 M dan 1099 M, perang salib kedua antara tahun 1147 M
dan 1149 M yang diikuti lagi oleh beberapa perang salib lainnya, tetapi tidak
berhasil merebut Palestina dari kekuasaan islam. Di abad duapuluh inilah baru
Palestina jatuh ke tangan Inggris sesudah kalahnya Turki dalam perang dunia
pertama. Perpecahan di kalangan umat islam menjadi besar. Ekspansi islam di
zaman ini meluas ke daerah yang di kuasai Binzatium di barat, ke daerah
pedalaman di timur dan Afrika melalui Gurun Sahara di selatan. Dinasti saljuk
meluaskan daerah islam sampai ke asia kecil dan dari sana kemudian diperluas
lagi oleh dinasti Usmani ke eropa timur. Di india Ekspansi islam diteruskan
oleh dinasti Gaznawi.
Islam Pertengahan 1250-1800 M
Keturunan
Jengis Khan datang membawa penghancuran ke dunia islam. Jengis Khan berasal
dari Mongolia. Setelah menduduki Peking di tahun 1212 M, ia mengalihkan
serangan-serangannya ke arah barat. Satu demi satu kerajaan-kerajaan Islam di
barat jatuh ke tangannya di tahun 1219/1220 M. Dari sini ia meneruskan serangan-serangannya
ke Eropa dan ke Rusia. Pada permulaan tahun 1258 M ia sampai ke tepi kota Baghdad.
Perintah untuk menyerah ditolak oleh khalifah Al-Musta’sim dan kota Baghdag di
kepung. Pada tahun 1258 benteng Baghdad ditembus dan dihancurkan Hulagu.
Timur Lenk, seorang yang berasal dari
keturunan Jengis Khan dapat menguasai Samarkand di tahun 1369 M. Kedatangannya
ke daerah-daerah diantara Delhi dan laut Marmara membawa penghancuran, dia
menghancurkan mesjid-mesjid dan madrasah-madrasah.
Pasukan
Mongol pada tahun (1260-1277 M) melakukan pengacuran di Mesir, tetapi
sebaliknya pasukan Mongol dihancurkan oleh Mesir. Pada tahun 1250 M kekuasaan
mesir dikuasai kaum Mamluk.
Jengis Khan |
Di
India juga persaingan dan peperangan untuk merebut kekuasaan selalu terjadi
sehingga India senantiasa menghadapi perubahan penguasa. Kekuasaan dinasti Ghazanawi
dipatahkan oleh pengikut Ghaur Khan, yang juga berasal dari salah satu suku
bangsa Turki. Mereka masuk ke India di tahun 1175 M , dan bertahan sampai tahun
1206 M.
Di
Spanyol timbul peperangan antara dinasti-dinasti Islam yang ada di sana dengan
raja-raja Kristen. Didalam peperangan itu raja-raja Kristen dapat memakai
politik Adu-Domba antara dinasti - dinasti Islam. Raja-raja kristen mengadakan
persatuan sehingga satu demi satu dinasti islam dapat dikalahkan. Di tahun 1609
M boleh dikatakan tidak ada lagi orang islam di Spanyol. Di zaman inilah
penghacuran khilafah secara formal. Islam tidak lagi mempunyai khalifah, yang
diakui oleh semua umat sebagai lambang persatuan dan ini berlaku sampai
kerajaan Usmani mengangkat khalifah yang baru di Istanbul di abad keenam belas.
Periode
Usmani (1299-1422) dimulai dari awal berdirinya perluasan pertama sampai
kehancuran sementara oleh serangan Timur Lenk. Pada masa Usman dilakukan
ekspansi islam dengan merebut wilayah yang dikuasai Bizantium. Orkhan
menggantikan Usman juga dapat menundukkan wilayah Turkeman, Nicaea, Nicomedia,
dan dapat mengontrol wilayah antara teluk Edremit meluaskan wilayah eropa.
Bayazid, putra Murad, menggantikannya. Bayazid menaklukan wilayah yang belum
ditundukkan sultan-sultan sebelumnya. Di masanya terjadi peperangan besar
antara pasukan Usmani melawan tentara sekutu eropa yang dimenangkan oleh pasukan
Usmani. Pasukan Bayazid juga harus menghadapi pasukan Mongol dibawah komando
Timur Link. Karena jumlah pasukannya tidak seimbang, ia pun dikalahkan dan
ditawan oleh Timur Lenk dan wafat di tahun 1402.
Di
Turki ada tiga kerajaan yaitu, Sultan Muhammad Al-Fatih (1451-1481 M) dari
kerajaan Usmani mengalahkan kerajaan Bizantium dengan menduduki Istanbul di
tahun 1453 M. Ekspansi ke arah barat dengan demikian berjalan lebih lancar.
Pengganti sultan Muhammad Al-Fatih adalah Sultan Salim (1512-1520 M) Sultan
Salim memilki kemampuan memerintah dan memimpin peperangan. Pada masa
pemerintahannya wilayah Usmani bertambah luas menembus Afrika Utara, Syiria, dan
Mesir. Kemajuan-kemajuan lain dibuat oleh Sultan Sulaiman Al- Qanuni (1512-1566
M). Sultan Sulaiman adalah Sultan Usmani yang terbesar. Wilayah kekuasaannya
mencakup tiga benua yaitu Asia, Afrika dan Eropa (1556-1699 M) ditandai dengan
kemampuan Usmani mempertahankan wilayahnya sampai lepasnya Hungaria. Pada
periode ini mulai bermunculan pemberontakan dan usaha-usaha memisahkan diri
dari pemerintahan Usmani. Di tahun (1699-1839 M) ditandai dengan surutnya
kekuatan kerajaan dan pecahnya wilayah di tangan penguasa wilayah. Tanda-tanda
ini semakin tampak, kekuatan asing seperti Rusia dan Australia mulai memainkan
perannya dalam memanfaatkan kelemahan militer Usmani. Perang berakhir pada
tahun 1774, dimana Turki kehilangan Crimea. Jelasnya di abad 18, Turki Usmani
mengalami penurunan kekuasaan. Wilayah-wilayah kekuasaannya di berbagai benua
satu persatu mulai menunjukkan ketidakloyalannya.
Pada
di tahun (1839-1922) ditandai dengan kebangkitan kultural dan administratif
dari negara di bawah pengaruh ide-ide barat. Pada periode ini dilakukan
pembaharuan politik, administratif dan kebudayaan hingga kejatuhannya di tahun
1924 dan berganti menjadi Republik. Khilafah Turki Usmani dihapuskan oleh Kemal
Attaturk, dan turki dirombak menjadi negara Nasional Republik Turki.
Islam modern
Agama
islam berkepentingan untuk memacu pembaruan, peningkatan dan pengembangan
kehidupan dan berkepentingan mendorong seluruh potensi manusia agar dapat
berkreasi, agar membesar dan meningkat. Islam bukan hanya sebagai ritus-ritus
yang haruskan dilaksanakan, bukan hanya da’wah akhlak, bukan hanya sebagai
suatu sistem pemerintahan, sistem perekonomian atau sistem hubungan internasional.
islam merupakan gerakan inovatif dan kreatif. Untuk mewujudkan sebuah kehidupan
yang belum pernah ada sebelumnya dan belum pernah diatur oleh perundang-undang
yang dibuat orang pada zaman sebelum maupun sesudah datangnya Islam. Daya inovasi
dan kreasi yang dibawa oleh Islam itu ditunjukan kepada setiap hati atau kalbu
dan selanjutnya mengejawatahkannya dalam kenyataan.
Dalam
memahami kedudukan dan fungsi ilmu pengetahuan dan informasi-informasi ilmiah
(terutama di zaman sekarang yang sering disebut era informasi, pengertian
Qur’ani tentang “ayat” itu perlu dipahami dengan baik dan direnungkan secara
mendalam. tetapi dalam telaah lebih lanjut, perkataan “ayat” juga mengandung
makna “sumber pelajaran” atau “sumber mencari dan menemukan kebenaran”, seperti
perkataan itu digunakan dalam rangkaian frase “ayat Al-qur’an”.
Gerakan
kebangkitan yang dipelopori Al-jabarti di atas terputus beberapa tahun ketika
terjadi penduduk Napoleon dari prancis atas mesir (1798-1802 M). Namun
pendudukan itu sendiri memberikan saham yang tidak dapat dikatakan kecil bagi
kebangkitan Mesir pada masa selanjutnya, termasuk dalam bidang sejarah. Setelah
Prancis meninggalkan Mesir, penguasa baru Mesir yang bernama Muhammad Ali Pasya
bertekad untuk memulai pembangunan Mesir dengan meniru barat, Sekolah-sekolah
baru dibuka dan para mahasiswa dikirim ke eropa.
Sejarah Islam klasik, Islam Pertengahan dan Islam modern
Reviewed by King Denie
on
9:47 PM
Rating:
No comments:
sempatkan untuk komentar bentar ya... ;)