Facebook merupakan media sosial terbesar saat ini mempunyai
pengguna lebih dari 1,44 miliar akun. Setiap harinya faacebook
dikunjungi sekitar 936 juta pengguna aktif yang tanpa henti menekan tombol "like" update status. Bahkan sekarang Facebook tidak hanya menjadi media untuk berbagi dan
berinteraksi dengan teman-teman, tetapi menjadi sarana promosi bisnis
bagi para penggunanya.
Akun atau halaman promosi bertebaran menawarkan barang dagangannya.
Makin populer sebuah akun atau laman, semakin berpeluang menggaet
pembeli. Akun atau halaman yang populer biasanya dapat dilihat dengan banyaknya
like dan komentar pada akun tersebut. Peluang inilah yang dimanfaatkan
para broker akun yang memiliki banyak like dan komentar untuk
dikomersilkan.
Daylan Pearce, seorang pakar di Next Digital di Melbourne, menjelaskan bagaimana cara kerja "Facebook Like Scam",
demikian istilah yang diberikan Pearce untuk akun yang memanen like
dari follower tersebut, dan menunjukkan bagaimana halaman-halaman
tersebut dijual. Sebuah halaman Facebook mengunggah gambar yang berisi deskripsi seperti "Klik like lalu ketik angka tertentu kemudian lihat apa yang terjadi", atau mengunggah gambar mengerikan tentang seseorang yang sedang sakit kemudian diikuti deskripsi "luangkan waktu 5 detik mendoakan korban dalam foto kemudian ketik Amin agar korban diberi kesembuhan", beberapa waktu kemudian foto tersebut menjadi viral atau menyebar luas dan mendapat ribuan "Amin" dan "like".
Begitu sebuah halaman sudah mendapatkan ribuan "like", maka
halaman itu akan dijual ke orang lain yang ingin populer dalam waktu
cepat. Informasi halaman pun diubah bukan lagi soal penyakit kanker,
binatang, dsb tetapi mengenai bisnis dan pemasaran sebuah produk.
Pearce mengungkapkan bahwa halaman dengan 100.000 "Like" dapat dijual seharga $200 (silakan dirupiahkan sendiri).
Pearce menjelaskan dalam blognya, semakin banyak "Like", "share' dan
komentar yang didapat, semakin terbuka pula peluang mendapatkan
keuntungan dalam jangka waktu pendek dan panjang.
Indonesian Hoaxes, sebuah komunitas yang mendedikasikan diri untuk
membongkar kebohongan dan mengekspos penipuan di Facebook menjelaskan,
akun-akun "panen follower" tersebut umumnya berisi :
- Kisah palsu tanpa bukti valid.
- Motivasi dengan misi meraih ratting.
- Mengunggah dokumentasi (foto / video) mengerikan.
- Kisah horor (legenda perkotaan / mitos) demi meraih ratting.
- Motivasi religi palsu.
- Kalimat "Sebarkanlah", "Aminkan", "Heboh", "Astaga", dan kalimat bombastis lainnya.
Jadi bagaimana, masih mau ditipu oleh para "scammers" di facebook?
Katakan "Amin" dan share informasi ini kepada rekan-rekan lainnya jika Anda setuju untuk tidak menjadi korban Bisnis Terselubung "Amin" dan "Like" di Facebook :D
source: Indonesian Hoaxes
Bisnis terselubung "Amin" dan "Like" di Facebook
Reviewed by King Denie
on
6:24 AM
Rating:
No comments:
sempatkan untuk komentar bentar ya... ;)