Gadis-gadis serigala

MUMBAI: Tiga wanita bersaudara khawatir 'Sindrom Serigala Jadian' yang dialami bakal menyebabkan mereka sulit menemukan suami., menghadapi masalah pertumbuhan bulu tidak terkendali, savita, 23; Monisha, 18; dan Savitri, 16, mungkin menjadi anak dara tua gara-gara Hypertrichosis Universalis, menurut rasio, penyakit itu hanya dialami seorang dari satu miliar penduduk dunia.


Menurut savita, dalam kondisi begitu, pernikahan adalah mustahil untuk mereka. "Siapa yang mau menjadi suami kepada seseorang yang wajahnya dipenuhi bulu?" Katanya.


Di daerah pedesaan kecil di Sangli, wanita bujang tidak memiliki banyak pilihan, hidup dalam kemiskinan, keluarga tersebut tidak mampu menyediakan uang sebesar RM21, 500 untuk setiap seorang dari mereka untuk menjalani perawatan laser membuang bulu tersebut, mereka hanya menggunakan krim membuang bulu untuk mengurangi sedikit masalah tersebut, namun, kata savita, itu hanya bertahan sebentar bulu di muka mereka kembali tumbuh dengan cepat.


"Dulu ketika bersekolah, siswa di sana selalu mengejek saya dengan berbagai gelar dan enggan berteman dengan kami," katanya.


Ibu mereka, Anita Sambhaji Raut, 40, mengatakan dia memiliki enam anak, tetapi hanya tiga mengalami sindrom tersebut, kata Anita, penyakit itu menurun dari suaminya yang dikawini secara paksa ketika dia baru berusia 12 tahun.


"Saya hanya menyadari suami saya itu memiliki muka dan badan berbulu pada hari kami dinikahkan.

"Kondisi itu sangat menakutkan saya," katanya, akibat penyakit itu, kata Anita, dia selalu menghadapi cercaan masyarakat setempat.


"Ketika saya membawa savita keluar, orang kampung akan memanggil kami binatang atau penyihir," katanya. Sementara itu, Monisha berkata, dia tetap berharap ada pria sudi menjadikannya sebagai istri.


"Jika ada yang sesuai, saya akan terima, tetapi jika tidak, saya harus terus berusaha menyambung hidup," katanya.