Inilah cara menghadapi rasa takut, Manusia kadang
kala merasa takut kepada sesuatu yang tidak jelas, ketakutan yang berasal dari
dalam diri dan biasanya berasal dari berprasangka buruk terhadap sesuatu atau
mungkin seseorang dan menghinggapi
seseorang disaat menghadapi sesuatu yang baru dan ketakutan seperti itu kadang
kala menghinggapi gue. Ini adalah trik gue dalam menghadapi rasa takut yang
menyerang waktu itu, sengaja gue sajikan lewat cerita pendek biar jelas :D
Pernah suatu
hari, sewaktu gue masih marketing untuk lembaga gue, Lembaga Pendidikan sempoa
“Aku Anak Pintar” untuk menawarkan kerja sama kesekolah -sekolah MI/SD di
daerah jabodetabek (Jakarta Bogor Depok Tangerang, Bekasinya ngga,’ kejauhan
soalnya) untuk memasukan mata pelajaran sempoa ke muatan lokal disekolah Sd/MI,
teman gue pernah bilang bahwa SD Negeri Kp. Sawah, Ciputat ingin disana ada,
dan akhirnya mata pelajaran sempoa. Setelah
hari itu mengalami penolakan-penolakan oleh kepala sekolah di SD sekitar
Jombang, Ciputat, bête mulai meyiksa, antara ingin pulang atau memfollow up-i omongan teman gue dan
akhirnya gue memutuskan untuk menuju ke SD Negeri Kp. Sawah, Ciputat, karena
gue pikir tanggung juga besok mau ganti jalur Depok
Sesampainya didepan gerbang SD
Negeri Kp. Sawah gue berhenti dan memarkirkan motor Supra X gue di pinggir
jalan, turun dari motor dan melangkahkan kaki, tapi entah mengapa ini kaki tiba-tiba
jadi berat kaya ada pocong selfie yang nahanin kaki gue, pikiran - pikiran
buruk mulai menyerang apalagi ketika gue lihat ternyata SD Negeri kp.sawah itu
ada dua, yang satu SDN Kp. Sawah 1 dan yang satu lagi (tentunya) SDN Kp. Sawah
2
“waduuh, yang mana nii yang blom
ada sempoa?” berbagai macam pikiran mulai berkecamuk diotak gue, antara
melanjutkan langkah atau balik badan melarikan diri, rasa takut akan apa yang
terjadi selanjutnya didalam sana mulai menghantui, haduuuuh, inilah gue
laki-laki pengecut. Tapi akhirnya gue membulatkan tekad untuk maju terus, masa
mo balik badan percuma dong jauh-jauh gue kesini, sayang-sayang bensin
“ Bismillahir rohmanir rohim”
akhirnya kata itu yang keluar dari mulut gue setelah mengambil nafas
dalam-dalam dan membuangnya lewat belakang, ada beberapa tukang dagang yang
mangkal ngga’ jauh dari gerbang tutup hidung, bau kali ya..
Gue mengucapkan salam di ambang
pintu SDN Kp. Sawah 1, seorang guru laki-laki datang menyambut kehadiran kembaran
Indra Bruggman berkulit eksotis ini (red: gue-jadi ngga jelas ini ketikan)
“ya pa..?” katanya sambil
tersenyum dengan kepo
“mau bertemu kepala sekolah pa..”
kata gue dengan senyum yang teramat manis (tahan dulu jangan muntah yaa )
“ kepala sekolahnya sedang keluar
pa, ada yang bisa saya bantu?” katanya
“mau menawarkan kerja sama sempoa pa..” kata gue berusaha menjelaskan
dengan deg-degan karna ini guru keliatannya pintar banget (secara guru, yaa
pasti pinter kali yaa)
“ooh, kita sudah ada sempoa pa,
mungkin SD yang depan…” katanya sambil menunjuk SD Kp. Sawah 2 didepan.
“ ooh gitu ya pa, terima kasih”
gue pun pamit mundur dari SD itu setelah menjabat tangan guru pinter itu. Bujug
dah setengah mati gue mengumpulkan keberanian untuk mengucapkan salam ke SD itu
dan hasilnya nol dan sekarang gue mesti mengulangi lagi hal itu menghadapi apa
yang akan terjadi di SDN Kp. Sawah 2
Gue berdiri diambang pintu kantor
SDN Kp. Sawah 2, rupanya ruang guru SD itu satu ruang dengan ruang Kepala
sekolah, dan sekarang gue mesti menghadapi ibu - ibu-guru dulu yang lagi asyik
ngobrol di ruang guru saat jam istirahat.
“assalamualaikum…” ibu - ibu guru
itu menoleh kearah gue, dan tiba-tiba muka gue jadi tebal setebal kulit badak,
panas rasanya men
“ ya pa..?” kata guru setengah
baya yang berhidung mancung setelah menjawab salam gue, teman-temannya ikut
ngeliatin gue, gue semakin gugup
“mau bertemu kepala sekolah bu..”
kata gue akhirnya
“oh, silahkan..,” katanya
mempersilahkan masuk sambil menunjukan ruang kepala sekolah yang ada diruang
itu juga yang hanya dihalangi oleh rak buku, gue pun masuk menuju ke tempat
yang ditunjukan ibu guru tersebut
Sesampai di ruang itu gue
disambut seorang lelaki, yang rupanya kepala sekolah itu adalah beliau,setelah
menjabat tangan bapak kepala sekolah itu gue memperkenalkan diri dan
menjelaskan maksud kedatangan gue. Beliau menyambut dengan antusias dan
menanyakan tekhnis pelaksanaan dan pembiayaannya bagaimana, negoisasi
berlangsung dan akhirnya DEAL
“nanti saya hubungi ya, ada nomor
kontaknya kan?” katanya sambil meraih proposal penawaran kerjasama yang tadi
gue berikan kepadanya.
“ada pa, ini nomor saya” kata gue
sambil menunjukan nomor HP gue yang ada disana. Beliau mengangguk dan akhirnya
gue pamit mundur dengan puas
Hari ini gue dua kali menang,
pertama berhasil mengalahkan rasa takut gue, dan kedua, berhasil menjalin
kerjasama dengan SD Negeri Kp. Sawah 2. Ciputat, ternyata ketakutan yang tadi
mendera gue tidak gue temukan disana, gue takut kepada sesuatu yang ngga ada. Ternyata cara menghadapi rasa takut itu adalah dengan menghadapinya.
Itu adalah trik gue saat
menghadapi takut, ambil nafas dalam-dalam, keluarkan lewat belakang dan jangan
lupa ucapkan basmallah untuk mulai melakukan sesuatu, begitu yaa…
Kerjasama yang terjalin antara
lembaga Pendidikan Sempoa “Aku Anak Pintar” dengan SD Negeri Kp. Sawah 2
berlangsung tidak lama, mungkin setahun pelajaran gue rada-rada lupa dibagian
ini, tapi hasilnya alhamdulillah ada kelebihan 1.5 juta dari sana setelah
membayar anak buah yang mengajar di SD tersebut, Demikian.
Inilah cara menghadapi rasa takut
Reviewed by King Denie
on
8:33 PM
Rating:
No comments:
sempatkan untuk komentar bentar ya... ;)